Field Mapping in Purworejo, Central Java, Indonesia
Mapping to Identify Geological Features
Pendahuluan
Lokasi penelitian berada di Desa Brenggong, Desa Plipir, Desa Kedunggubah, Desa Jelok, dan Desa Sidomulyo di Kecamatan Purworejo dan Desa Kaliharjo di Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. Luas daerah penelitian adalah 4 km x 5 km yang secara fisografis masuk ke dalam Zona Pegunungan Serayu Selatan bagian timur.
Metode
Metode penelitian diawali dengan desk study berupa analisis DEM (Digital Elevation Model) dan Peta Geologi Lembar Yogyakarta untuk menghasilkan peta tentatif. Kemudian dilanjutkan pengambilan data lapangan dan analisis laboratorium berupa analisis petrografi. Sampel untuk analisis petrografi terdiri dari 7 sayatan tipis.
Hasil
Hasil pemetaan memiliki 3 pola penyaluran sungai, yakni subdendritik, subradial, dan dendritik. Satuan geomorfologi terbagi menjadi 3 satuan, yakni satuan pegunungan lava, satuan perbukitan karst, dan satuan dataran aluvial. Terdapat 5 satuan batuan dengan urutan dari tertua adalah satuan andesit lava, Kemudian terdapat satuan breksi andesit yang memiliki hubungan menyisip dengan satuan andesit lava. Satuan selanjutnya yakni satuan andesit yang mengintrusi satuan andesit lava dan satuan breksi andesit, Ketiga satuan ini memiliki lingkungan pengendapan yang termasuk fasies proksimal gunung api akibat vulkanisme pada Kala Oligosen – Miosen Awal. Kemudian pada Kala Miosen Tengah aktivitas vulkanisme berkurang dan terjadi kenaikan muka air laut. Hal ini membuat satuan batugamping terbentuk di lingkungan pengendapan fore reef - back reef shelf yang dicirikan dengan fosil foraminifera besar berupa Nummulites sp., Austrotrillina sp., dan Miogypsinoides sp. Satuan batugamping ini memiliki hubungan tidak selaras dengan satuan batuan sebelumnya. Terakhir, setelah terjadi penurunan muka air laut kembali, satuan pasir lempungan dengan lingkungan pengendapan berupa lingkungan terrestrial yang terbentuk akibat proses sedimentasi oleh sungai. Satuan ini memiliki hubungan tidak selaras terhadap satuan batuan sebelumnya. Struktur geologi yang berkembang di daerah penelitian berupa sesar geser sinistral, kekar gerus, dan kekar ekstensi. Gaya kompresi utama pada daerah penelitian berarah timur laut - barat daya dan barat laut - tenggara. Potensi positif daerah penelitian berupa mineral industri, yaitu andesit dan batugamping.. Potensi negatif daerah penelitian berupa amblesan pada daerah dengan batuan batugamping dan longsor pada daerah dengan kelerengan curam.